Selasa,
25 September 2012
TUJUAN
Mempelajari pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat
DASAR TEORI
TUJUAN
Mempelajari pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat
DASAR TEORI
Tembaga
(Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu+mengalami
disporpodionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan
berarti senyawa larutan Cu (I) tidak mungkin terbentuk. Untuk menilai dalam
keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu+)
cukup banyak pada larutan air, Cu2+ akan berada pada banyak
jumlah banyak (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta dikalikan pangkat
dua dari Cu+). Disporpodionasi ini akan menjadi
sempurna. Dilain pihak jika Cu+dijaga sangat rendah (seperti pada
zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap). Cu2+sangat kecil
dan tembaga (I) menjadi mantap (Petrucci, 1987 :350)
Tembaga
(Cu) adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat. Tembaga
melebur pada 10380C. karena potensial elektroda standarnya positif
(+0,34 V untuk pasangan Cu/ Cu2+), temabag tidak larut dalam asam
klorida dan asam solfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia dapat larut
sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M) dengan mudah melarutkan
tembaga. (svehla, 1990 :229)
Tembaga
membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga (II)
yang stabil dan mendominasi dalam larutannya. Dalam air, hamper semua garam
tembaga (II) berwarna biru oleh karena warna ion kompleks koordinasi enam [Cu(H2O)6]2+.
Reaaksi Ion Cu2+ dengan OH- pada konsentrasi
bergantung pada metodenya. Penambahan ion hidroksida ke dalam larutan tembaga
(II) sulfat (0,1 – 0,5 M) secara bertetes dengan kecepatan 1 ml/menit menyebabkan
terjadinya endapan gelatin putih biru muda dari garam tembaga (II) hidroksida
sulfat, bukan endapan Cu(OH)2 (Sugiarto, 2003 :
569)
Senyawa
tembaga bersifat diamagnetic. Tembaga sulit teroksidasi superficial dalam udara
kadang menghasilkan lapisan warna hijau hidroksida karbonat dan hidrokso sulfat
dan SO2, di atmosfer tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan
asam sulfat dengan adanya oksigen. Kesetabilan relative kepro dan kepri di
artikan dengan potensial Cu*=0,52 V dan Cu+=0,153 V. Kesetabilan
Relatif tergantung pada sulfat anion dan ligan yang cukup beragam dengan
pelarut/sifat fisik atom tetangganya dalam Kristal. Pelarutan tembaga
hidroksida karbonat dan sebagainya dalam asam yang dihasilkan akuo hijau
kebiruan yang ditulis [Cu(H2O)6]2+. Di antara
berbagai Kristal hidratnya adalah sulfat biru CuSO4.H2Oyang
paling lazim. CuSO4.H2O dapat di hidrasi menjadi
zat anhidrat yang berwarna putih. Penambahan ligan menyebabkan kompleks dengan
pertukaran molekul air secara beurutan (Syukri, 1999 : 321).
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
·
Gelas Piala 25O ml
·
Gelas ukur
·
Corong
·
Corong Buncher
·
Batang pengaduk
·
Kaca arloji
2.
Bahan
·
CuSO4.5H2O
·
(NH4)2SO4
·
NH4OH
·
Alkohol 95%
·
Eter
·
Aquadest
CARA
KERJA
1. Tembaga
(II) Ammonium Sulfat Hidrat
·
Ditimbang masing-masing 5 gram CuSO4.5H2O
dan (NH4)2SO4
·
Dilarutkan
dalam 12 ml air panas dalam gelas piala, kemudian ditutup dengan kaca arloji
·
Didinginkan,
lalu disaringkristal yang terbentuk dan dikeringkan diudara terbukadiatas
kertas saring
·
Di
hitung Rendemen
2.
Tembaga (II) tetra amin Sulfat Hidrat
·
Ditimbang
6,25 gram CuSO4.5H2O, dan dihaluskan
·
Dilarutkan
dengan 6 ml H2O DAN 10 ml NH4OH pekat
·
Ditambahkan 10 ml alcohol 95% sedikit demi sedikit
·
Didiamkan sebentar, kemudian dinginkan dalam penangas es.
·
Endapan disaring
·
Endapan
dicuci dengan campuran NH4OH pekat dengan alcohol
·
Kemudian dicuci dengan alcohol
·
Endapan ditimbang, dihitung rendemen
HASIL PENGAMATAN
1.
Pembuatan Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
No
|
Langkah Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Ditimbang CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
|
Massa CuSO4.5H2O = 5,00 gram; kristal berwarna
biru muda
Masa (NH4)2SO4 = 5,00 gram;
kristal berwarna putih
|
2.
|
Dilarutkan dalam 12 ml air panas
|
|
3.
|
Kristal disaring, dikeringkan, dan ditimbang
|
Warna kristal yang terbentuk = Biru Muda
Massa kristal yang terbentuk = 6,69 gram
|
2. Pembuatan Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
No
|
Langkah Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Ditimbang
CuSO4.5H2O
|
Massa CuSO4.5H2O = 6,25 gram
|
2.
|
Dilarutkan
dalam H2O
|
Warna campuran = Biru Tua
|
3.
|
Ditambahkan
NH4OH, kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit alkohol
|
Warna larutan dan endapan = Biru Tua
|
4.
|
Endapan
disaring; dicuci dengan campuran larutan NH4OH dan alkohol
|
Warna endapan yang disaring = Biru Tua pekat
|
5.
|
Endapan yang
telah kering ditimbang
|
Massa endapan + ketras saring = 7,65
gram
|
PERHITUNGAN
1. Pembuatan
Tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Diketahui :
M CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
=
6,69 gram
Massa CuSO4.5H2O
= Massa (NH4)2SO4 =
5 gram
BM CuSO4.5H2O
= 249,54
g/mol
BM (NH4)2SO4
= 132 g/mol
BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
= 399,54 g/mol
Ditanya : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O = 5 g/ 249,54 g/mol = 0,02
mol
Mol (NH4)2SO4 = 5 g/ 132 g/mol = 0,03
mol
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 → CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
m
: 0,02
mol 0,03
mol -
r : 0,02
mol 0,02
mol 0,02
mol
s : - 0,01
mol 0,02
mol
massaCuSO4(NH4)2SO4.6H2O = molCuSO4(NH4)2SO4.6H2O x BMCuSO4(NH4)2SO4.6H2O
=
0,02 mol x 399,54 g/mol
= 7,99 gram
%
rendemen = (6,69 gram / 7,99 gram) x 100 % = 83,73 %
2. Pembuatan
Tembaga (II) tetra amin sulfat hidrat Cu(NH3)4SO4.6H2O
Diketahui :
Massa Cu(NH3)4SO4.6H2O
= 7,65 gram
BM CuSO4.5H2O = 249,54
g/mol
BM Cu(NH3)4SO4.6H2O = 321,54
g/mol
V NH3 15
N =
10 mL
Ditanya : % rendemen...?
Penyelesaian :
Mol CuSO4.5H2O
= 6,25
g / 249,54 g/mol = 0,025 mol
Mol Cu(NH3)4SO4.6H2O = 6,25 g / 321,54 g/mol =
0,015 mol
CuSO4.5 H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.6H2O
m
: 0,025
mol 0,015
mol -
r : 0,025
mol 0,1
mol 0,025
mol
s : - 0,05
mol 0,025
mol
MassaCu(NH3)4SO4.6H2O
= molCu(NH3)4SO4.6H2O x BMCu(NH3)4SO4.6H2O
=
0,025 mol x 321,54 g/mol = 8,038
gram
%
rendemen = (7,65
gram / 8,038 gram) x 100 % = 95,17 %
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pada pembahasan kali ini akan membahas tentang
percobaan pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga (II)
tetra amin sulfat berhidrat. Percobaan diawali dengan persiapan alat dan
bahan-bahan yang aka digunakan, seperti gelas piala, gelas ukur, corong, dan
batang pengaduk. Dalam pembuatan tembaga amonium, yang dilakukan pertama kali
adalah menimbang massa CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
sebanyak 5 gram.
Tempatkan dalam cawan arloji. Kemudian disiapkan air panas sebanyak 12 ml yang
ditempatkan pada gelas piala, lalu masukkan campuran tembaga (II) amonium
sulfat berhidrat kedalam air yang sudah dipanaskan tersebut. Diaduk dan
dilarutkan dengan batang pengaduk secara perlahan hingga
larut. Pembuatan garam rangkap tembaga (II) ammonium sulfat,
dengan melarutkan kristal CuSO4.5H2O dan
Kristal (NH4)2SO4 dalam aquadest menghasilkan larutan yang
berwarna biru muda. Selanjutnya larutan tersebut ditutup dengan cawan
arloji sampai agak dingin. Kemudian setelah disiapkan kertas saring, larutan
tadi disaring hingga yang tersisa hanya kristal atau endapannya saja. Ditunggu
hingga kristal benar-benar terpisah dari larutan, dan setelah benar-benar
kering, kristal tersebut ditimbang. Menurut hasil pengamatan, didapat bahwa
hasil kristal yang telah ditimbang adalah sebanyak 6,69 gram.
Reaksi yang terjadi adalah :
CuSO4.5H2O
+ (NH4)2SO4 + H2O à CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
(Kristal biru muda)
Dari
hasil reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam Tembaga (II) ammonium
sulfat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang
merupakan garam rangkap, karena garam rangkap dibentuk apabila dua
garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu.
Garam-garam itu memiliki struktur sendiri dan tidak harus sama dengan
struktur garam komponennya.
Selanjutnya adalah tentang pembuatan tembaga
(II) tetra amin sulfat hidrat. Cara kerja yang dilakukan hampir sama dengan
pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat, pada pembuatantembaga
(II) tetra amin sulfat hidrat, bahan yang digunakan juga sama, perbedaan hanya
terletak pada penambahan 6 ml air. Pada pembuatan garam ini, larutan
ammonia berfungsi sebagai penyedia ligan, dengan kristal CuSO4.5H2O yang
berfungsi sebagai penyedia atom pusat. Lalu ditambahkan pula 10 ml alkohol
95% sediikit demi sedikit, kemudian didiamkan sebentar. Pada saat didiamkan,
siapkan juga gelas piala yang berisi air dengan es batu sehingga sehingga
berguna untuk pendingin larutan tembaga tersebut. Larutan tadi selanjutnya di
saring dengan kertas saring yang kemudian kristal-kristal hasil saringan tadi
dicuci kembali dengan menggunakan amoniak pekat dan alkohol. Fungsi
alkohol yaitu mencegah terjadinya penguapan pada ammonia, karena
apabila ammonia menguap, maka ligan akan habis sebab ammonia merupakanpenyedia ligan. Setelah
endapan kristal tersebut didiamkan selama sehari semalam, kemudian ditimbang,
dan menurut hasil pengamatan endapan kristal yang terbentuk adalah sebanyak
7,65 gram, lebih banyak daripada endapan kristal hasil percobaan
pembuatan tembaga (II) amonium sulfat berhidrat.
4NH4OH + CuSO4.5H2O
+ H2O à Cu(NH3)4SO4.H2O
+ 8H2O
Dari reaksi di atas
terlihat bahwa terbentuk garam Tembaga (II) tetra amin sulfat
hidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O,
kristal berwarna biru tua.
Fungsi reagen :
·
CuSO4.5H2O sebagai bahan baku atau bahan
utama dalam pembuatan garam Cu(NH4)3SO4.2H2O
dan Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O
yaitu sebagai penyedia atom pusat Cu2+ yang berikatan dengan
ligan.
·
(NH4)2SO4 sebagai ligan
yang berikatan dengan Cu2+ dan mendesak molekul air
·
NH4OH sebagai ligan yang mendesak molekul air lalu
berikatan dengan Cu2+
·
Etanol 70% untuk memekatkan larutan sehingga memicu endapan
cepat terbentuk
·
H2O panas untuk melarutkan, agar kelarutan bertambah
digunakan H2O panas agar kelarutan bertambah
KESIMPULAN
·
Rendemen (masa endapan) dari kristal Tembaga (II) Ammonium
Sulfat Berhidrat adalah 6,69 gram dan rendemen (Masa Endapan) dari kristal
Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat adalah 7,65 gram.
·
Karakteristik kristal Tembaga (II) Ammonium Sulfat Berhidrat adalah
berwarna biru muda dan tidak higroskopis. Karakteristik
kristal Tembaga (II) Tetra Amin Sulfat Berhidrat berwarna biru tua.
DAFTAR PUSTAKA
Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi AksaraWilkinson.
Cotton. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.
Muliyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi AksaraWilkinson.
Cotton. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI- Press.
LAMPIRAN
1. Apa tujuan
pencucian dengan menggunakan eter?
Pencucian endapan
kristal pada pembuatan garam kompleks bertujuan untuk melarutkan alkohol maupun
senyawa organik yang masih terkandung dalam kristal garam.
2. Apa jenis garam
yang dihasilkan dari percobaan ini ?
Garam yang dihasilkan
dalam percobaan ini ada dua jenis :
Pertama garam rangkap
(sederhana) yaitu garam tembaga (II) ammonium sulfat hidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O.
Kedua garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O.
Kedua garam kompleks yaitu garam tembaga (II) tetra amin sulfat berhidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O.
3. Bedakan antara garam kompleks dengan garam sederhana?
Garam kompleks
adalah garam-garam yang mengandung ion-ion kompleks.
Garam sederhana
(rangkap) adalah Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari
larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar