Sabtu, 29 September 2012

PERCOBAAN II






SIFAT KIMIA SENYAWA KLOR
Selasa,25 September 2012

I. Tujuan percobaan

•Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida
•Mempelajari pembentukan kompleks logan transisi dengan ion klorida

II. Dasar Teori



            Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya Cl:berupa gas warna kuning kehijauan pada suhu kamar, non-polar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut non-polar.Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-oksidasi atau auto reduksi, proses ini disebut dengan disporporinasi:
2 Cl2(aq) + 2 H2O(l) → HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada reaksi tersebut, Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO- merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO-berbedadengan Cl- sebab asam hipoklorit, HClO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat.
Sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugat dari HCl kuat.
            Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampie seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi.
Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antiseptik, insektisida, makanan, cat, pelarut, plastic dan banyak produk lainnya.
Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+,dan Hg2+, berperansebagai ligan dalam pembentukan kompleks yang diamati melalui perubahan warna danmelarutnya endapan atau padatan.
Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutih kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, ekstraksi brom.                                                                  



III.   Alat dan bahan



Alat
1.    Pipet tetes
2.   Rak tabung reaksi
3.  Gelas ukur
4.   Tabung reaksi



Bahan
1.   NaCl 0,1 M
2.   AgNO3 0,1 M  
3.   NH3 6 M
4.   N-heksana
5.    CuSO4 0,1M 6. Lakmus merah dan biru
6.    NaOCl 5% (sunclin)
7.    NaOH 6 M
8.    KI 0,1 M
9.    KBr 0,1 M
10.   HCl pekat
11.  HNO3 pekat



IV. Cara Kerja

1. Ion Klorida (Cl-)




2. Ion Hipoklorit (ClO-)



V. Hasil Pengamatan
1. Ion Klor (Cl­-)
a.  Kelarutan dan stabilitas garam klorida
(i). NaCl + Ag2SO4 → AgCl ↓ + Na2SO4
Reaksi yang terjadi: Terbentuk endapan putih AgCl, endapan ini tidak larut dalam air. Tetapi larut dalam larutan kalium tiosulfat dan kalium sianida serta dalam ammonia encer.
(ii). Ditambahkan HNO3
AgCl + HNO3 → AgNO3 ↓ + HCl
Reaksi yang terjadi: Terbentuk endapan berupa gumpalan berwarna abu-abu keunguan.
b. Kompleks logam transisi dengan ion Cl-
(i). CuSO4 + 2HCl → CuCl2 + H2SO4
Reaksi yang terjadi: Larutan berwarna hijau muda kekuningan
(ii). Reaksi  (i) ditambahkan H2O
Reaksi yang terjadi: Larutan berwarna biru kehijauan yang bening karena larutan lebih encer.
(iii). Ag2SO4 + HCl → 2AgCl + H2SO4
Reaksi yang terjadi: Larutan berwarna kuning
(v). Reaksi (iv) ditambahkan H2O
Reaksi yang terjadi: Endapan putih AgCl sedikit larut dengan penambahan H2O
2. Ion Hipoklorit (ClO­­-)
a.  Lakmus                             
(i). NaClO + lakmus merah → Warna lakmus menjadi biru ( Basa )
b.  Reaksi dengan Ag2SO4
(i). 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + Na2SO4 + O2
Reaksi yang terjadi: Terbentuk endapan putih lama-lama menadi agak hitam
(ii). Reaksi (i) ditambahkan HNO3
 2HNO3 + 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
Reaksi yang terjadi: Terbentuk endapan berwarna putih. Endapan sedikit larut karena HNO3 hanya 2M, terbentuk gelembung gas
(iii). 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + Na2SO4
Reaksi yang terjadi: Terbentuk endapan coklat kehitaman
(iv). Reaksi (iii) ditambahkan HNO3
2HNO3 + 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
Reaksi yang terjadi: endapan sedikit larut karena HNO3 hanya 10%
5.  Daya oksidasi ion ClO-
(i). KI + NaClO
Reaksi yang terjadi: Larutan berwarna kuning pekat dan cepat berubah menjadi bening
(ii). KBr + NaClO
Reaksi yang terjadi: Tidak terjadi perubahan warna
(iii). Reaksi (i) + HCl
Reaksi yang terjadi:  Larutan berwarna kuning
(iv). Reaksi (ii) + HCl
Reaksi yang terjadi:  Larutan berwarna kuning

VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian sifat – sifat dari senyawa klor.  Bahan-bahan yang digunakan adalah NaCl, NaOCl, dan HCl sebagai sampel.Pada percobaan pertama adalah menguji kelarutan dan stabilitas garam klorida, dengan mereaksikan antara NaCl dengan Ag2SO4. Terbentuk endapan putih AgCl, endapan ini tidak larut dalam air. Tetapi larut dalam larutan kalium tiosulfat dan kalium sianida serta dalam ammonia encer. Setalah itu diteteskan kembali HNO3 terbentuk endapan berupa gumpalan berwarna abu-abu keunguan.
NaCl + Ag2SO4 → AgCl ↓ + Na2SO4
AgCl + HNO3 → AgNO3 ↓ + HCl
Pada percobaan yang kedua adalah pembentukan kompleks logam transisi dengan ion Cl-. Ion Cl- dapat membentuk kompleks logam transisi. Ion kompleks memiliki ion logam dengan jumlah tertentu molekul-molekul atau ion-ion yang mengelilinginya. Asam adalah akseptor elektron molekul yang dapat menerima elektron dan basa adalah molekul yang memberikan elektron. Pencampuran CuSO4 dengan HCl terjadi perubahan warna menjadi warna hijau muda, dan setelah ditambahkan aquades warna menjadi biru kehijauan. Hal ini disebabkan karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk asam sulfat dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Asam sulfat inilah yang menyebabkan warna berubah menjadi biru kehijauan. Setelah ditambahkan kembali dengan aquadest (reaksi hidrolisis) warna berubah menjadi ke warna sebelumnya yaitu hijau bening. Hal ini disebabkan ketika asam sulfat dan tembaga diklorida ditambahkan dengan aquadest dapat membentuk tembaga sulfat kembali dengan asam klorida dan molekul air sebagai produk sampingnya. Sedangkan pencampuran Ag2SO4 dengan  HCl terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dengan penambahan HCl.  Selanjutnya adalah pencampuran NaCl dengan Ag2SO4 terbentuk endapan putih AgCl. Setelah ditambahkan H2O endapan putih AgCl sedikit larut dengan penambahan H2O tersebut, tetapi tidak larut sempurna.
Percobaan yang ketiga adalah tes lakmus. Hal ini menunjukkan bahwa NaOCl (bayclean) adalah larutan yang bersifat basa, karena dapat merubah lakmus merah menjadi lakmus biru.
Percobaan keempat, adalah reaksi dengan Ag2SO4. Hasilnya ketika NaOCl ditambahkan Ag2SO4 terbentuk endapan berwarna putih susu dan reaksi berlangsung secara eksoterm karena pada dinding tabung reaksi terasa panas dan terdapat gelembung gas. Gas yang terbentuk adalah gas oksigen dari reaksi Ag2SO4 dengan NaOCl. Namun setelah ditambahkan larutan HNO3ke campuran pertama tersebut, terbentuk endapan berwarna putih kekuningan, endapan sedikit larut karena HNO3 hanya 2M. Sedangkan saat tabung yang berisikan NaOH, direaksikan dengan Ag2SO4 terbentuk endapan berwarna coklat dan setelah direaksikan dengan HNO3 endapan tetap berwarna coklat yang tidak larut karena HNO3 hanya 10%.
(i). 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + Na2SO4 + O2
2HNO3 + 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
(ii). 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + Na2SO4
2HNO3 + 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
Dan percobaan yang terakhir adalah daya oksidasi ion ClO- dengan menggunakan KI dan C6H12. Namun karena pereaksi C6H12 tidak tersedia, maka percobaan tidak menggunakan C6H12.

VII. Kesimpulan 
  1. Pembentukan logam kompleks klor ditandai dengan perubahan warna.
  2. Natrium Hipoklorit (NaOCl) bersifat basa.
  3. Terbentuknya berbagai lapisan dalam larutan hasil reaksi disebabkan oleh perbedaan kepolaran, dan berat jenis tiap komponen larutan.


VIII. Daftar Pustaka
·         Chalid, Sri Yadial.2011.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah
·         Vogel bag-1.1985.Buku teks analisis anorganik kualitatif. Jakarta : PT. Kalman media pusaka
·          http://www.chem-is-try.org/ diakses pada tanggal 27 September 2012 pukul 20.21 WIB
·         ml.scribd.com/doc/52577838/SIFAT-KIMIA-SENYAWA-KLOR

IX. Pertanyaan

1.   Tuliskan contoh-contoh senyawa klor dengan bilangan oksidasi Cl (-1, 0, +1, +3, +4, +5, +7) dan sebutkan kegunaannya (jika ada)!
2.      Bagaimana cara membuat larutan pemutih NaOCl secara komersial? Tuliskan reaksinya!
3.      Bagaimana caranya zat pemutih dapat membuat pakaian menjadi kelihatan lebih putih?

Jawaban :
biloks
senyawa klor
Kegunaan
-1
NaCl
sebagai Bahan Tambahan Pangan
0
Cl2
untuk sanitasi, pemutihan kertas
1
NaOCl
Pemutih
5
NaOCl3
untuk membuat klorin dioksida
7
NaOCl4
sebagai campuran bom / peledak
1.                   







2. Larutan pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor (Cl2), gas klor dilewatkan kedalam larutan dingin NaOH encer pada suhu dibawah 40O C, jika suhu lebih dari 40O C maka akan terbentuk natrium klorat (NaClO3).
2NaOH + Cl2                                   NaCl + NaOCl + H2O

3. Zat pemutih bekerja dengan dua cara, yaitu :
  •  Mengubah molekul menjadi zat yang tidak mengandung kromofor atau masih mengandung kromofor yang tidak menyerap cahaya visible dengan cara memutuskan ikatan kimia kromofor oleh pemutih yang bersifat oksidator.
  • Mengubah ikatan rangkap pada kromofor menjadi ikatan tunggal oleh pemutih yang bersifat reduktor. Pemutusan ikatan rangkap ini dapat megurangi kemampuan kromofor untuk menyerap sinar visible.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar