Senin, 01 Oktober 2012

PERCOBAAN I


Korosi Besi

Selasa, 2 Oktober 2012


TUJUAN
  1.  Mengamati perubahan perkaratan besi
  2.  Mengamati proses oksidasi dan reduksi yang terjadi pada besi
DASAR TEORI
       Korosi merupakan proses degradasi,deterorisasi,pengerusakan materil yang  di sebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya.Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks antara satu logam dengan berbagai zat di sekelilingnya tersebut.Dalam bahasa sehari-hari korosi di sebut dengan perkaratan.Kata korosi berasal dari bahasa latin “Corrodere” yang artinya  pengrusakan logam atau perkaratan.jadi jelas korosi di kenal sangat merugikan.Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya,yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan.Sistem ini di katakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaanya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari.Namun kekurangan dari besi adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi.Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual ada fungsi komersialnya.Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.Berdasarkan dari asumsi tersebut ,percobaan ini di fokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi ini khususnya pada besi. Selain itu pada  percobaan ini akan di ketahui logam-logam apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi sesuai dengan sifat-sifat  kimia nya.

      Besi merupakan logam yang menempati urutan kedua dari logam-logam yang umum terdapat pada kerak bumi .besi cukup reaktif, besi bila di biarkan di udara terbuka untuk  beberapa lama mengalami perubahan warna yang lazim di sebut perkaratan besi.Proses perubahan besi menjadi besi berkarat merupakan reaksi redoks yag melihat oksigen:


           Fe(s)  + O2  -->  Fe2O3 
       Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat di bedakan mejadi dua,yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan diri lingkungan. Dari Faktor bahan meliputi kemurnian  bahan,struktur bahan ,bentuk kristal ,unsur-unsur kelumit yang ada  dalam bahan,teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam,basa skoroserta garam,baik dal bentuk senyawa an-organik maupun organik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat  proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.

       Flour,hidrogen flourida beserta persenyawaan-persenyawaannya di kenal sebagai bahan korosif. Dalam industri,bahan ini umumnya di pakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak di gunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal,bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara. Ammoniak dalam kegiatan industri umumnya di gunakan untuk sintesa bahan organik,sebagai bahan anti beku didalam alat pendingin,juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk.Bejana-bejana penyimpan ammoniak harus selalu di periksa untuk mencegah terjadinya kebocoran dan pelepasan bahan ini ke udara.Embun pagi saat ini umumnya mengandung aneka partikel aerosol,debu serta gas-gas asam seperti NOdan SOx.

Dalam batu bara terdapat belerang atau sulfur (S) yag apabila di bakar berubah menjadi oksida belerang.
     Masalah utama berkaitan dengan peningkatan penggunaan batu bara adalah dilepaskannya gas-gas polutan seperti oksida nitrogen (NOx) dan Oksida belerang (SOx).Walaupun sebagian besar pusat tenaga listrik batu bara telah menggunakan alat pembersih endapan (presipitor) untuk membersihkan partikel-partikel kecil dari asap batu bara,namun NOx da SOx yang merupakan senyawa gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas. Di dalam udara,kedua gas tersebut dapat berubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
       Oleh sebab itu,udara menjadi terlalu asam dan bersifat korosif dengan terlarutnya gas-gas asam tersebut di dalam udara.Udara yang asam ini tentu dapat berinteraksi dengan apa saja,termasuk komponen-komponen renik di dalam peralatan elektronik.Jika hal itu terjadi ,maka proses korosi tidak dapat  di hindari lagi. Korosi yang menyerang piranti maupun komponen-komponen elektonika dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kecelakaan.Karena korosi ini maka sifat elektrik komponen-komponen elektronika dalam komputer,televisi,radio,kalkulator,jam digital dan sebagaiya menjadi rusak.korosi dapat menyebabkan terbentuknya lapisan non-konduktor pada komponen elektronik.
        Oleh sebab itu,dalam lingkungan dengan tingkat pencemaran tinggi,aneka barang mulai dari komponen elektronika renik sampai jembatan baja semakin mudah rusak,bahkan hancur karena korosi.Dalam beberapa kasus,hubungan pendek yang terjadi pada peralatan elektronik dapat menyebabkan terjadi nya kebakaran yang menimbulkan kerugian bukan hanya dalam bentuk kehilangan atau kerusakan materi,tetapi juga korban nyawa.

ALAT DAN BAHAN 
1. Alat
  • Gelas piala 250 ml
  • Cawan petri
  • Batang pengaduk
  • Penanggas air
  • Paku
2. Bahan
  • Larutan NaCl
  • Agar-agar
  •  K3(Fe(CN)6)
  • Fenolftalin
  • Larutan HCL
CARA KERJA


Hasil Pengamatan


    Tabel Pengamatan terhadap paku selama 30 menit
No.
Perlakuan
Jenis Paku
Paku Beton
Paku Payung Kecil
Paku Payung Besar
Paku Besi
Paku Triplek
1.
Agar-agar (kontrol)
-
-
-
-
-
2.
Kontrol + PP
-
-
-
-
-
3.
Kontrol + NaCl
-
-
-
-
-
4.
Kontrol + NaOH
-
-
-
-
-
5.
Kontrol + HCl
-
-
-
-
-

                  
b.      Tabel Pengamatan terhadap paku selama 1 jam               
No.
Perlakuan
Jenis Paku
Paku Beton
Paku Payung Kecil
Paku Payung Besar
Paku Besi
Paku Triplek
1.
Agar-agar (kontrol)
-
-
-
-
-
2.
Kontrol + PP
-
-
-
-
-
3.
Kontrol + NaCl
-
-
-
-
-
4.
Kontrol + NaOH
-
-
-
-
+
5.
Kontrol + HCl
-
+
-
-
+

c.       Tabel Pengamatan terhadap paku selama 2 jam
No.
Perlakuan
Jenis Paku
Paku Beton
Paku Payung Kecil
Paku Payung Besar
Paku Besi
Paku Triplek
1.
Agar-agar (kontrol)
-
-
-
-
-
2.
Kontrol + PP
-
-
-
-
-
3.
Kontrol + NaCl
-
-
-
-
-
4.
Kontrol + NaOH
-
-
-
-
+
5.
Kontrol + HCl
-
+
-
-
+

d.      Tabel Pengamatan terhadap paku selama 24 jam
No.
Perlakuan
Jenis Paku
Paku Beton
Paku Payung Kecil
Paku Payung Besar
Paku Besi
Paku Triplek
1.
Agar-agar (kontrol)
-
-
-
+++
-
2.
Kontrol + PP
-
+++
-
+++
-
3.
Kontrol + NaCl
-
-
-
++
+
4.
Kontrol + NaOH
-
-
-
-
-
5.
Kontrol + HCl
-
++
-
+++
-


Keterangan:
-         : Tidak terjadi korosi
+        : Terjadi sedikit korosi
++      : Terjadi cukup banyak korosi
+++    : Terjadi banyak korosi


Pembahasan
 Pada percobaan kali ini, dilakukan pengamatan terhadap proses perkaratan (korosi) pada besi dengan berbagai perlakuan yaitu dengan cara membenamkan paku ke dalam beberapa larutan seperti larutan agar-agar, asam, basa, garam dan indikator asam basa. Agar-agar berfungsi sebagai mendium kontrol untuk mengetahui tempat-tempat terjadinya reaksi anoda dan katoda. Sebelumnya, agar-agar dilarutkan dalam air mendidih sampai mengental kemudian dimasukkan sebanyak 35ml ke dalam 5 cawan petri. cawan pertama hanya berisi larutan agar-agar, cawan kedua berisi agar-agar +3,6 ml larutan NaCl, cawan ketiga berisi agar-agar +3,6 ml larutan NaOH, cawan keempat berisi agar-agar +3,6 ml larutan  HCl, dan cawan kelima berisi agar-agar +3,6 ml larutan penolphtalein.
 Berdasarkan hasil pengamatan, korosi pada paku yang paling cepat terjadi pada cawan petri ke-4 yang ditambahan larutan HCl. Hal ini terjadi karena besi akan lebih mudah teroksidasi dalam suasana asam. Larutan yang bersifat basa juga dapat mengakibatkan korosi tetapi prosesnya lebih lambat. Proses korosi pada besi dalam suasana asam:


Proses korosi besi dalam suasana basa


Harga potensial reduksi dalam suasana asam lebih besar sehingga proses korosi lebih cepat.
        Larutan garam (dalam percobaan ini adalah NaCl) juga dapat mengakibatkan terjadinya korosi. Hal ini disebabkan karena garam NaCl,  Na+   +   Cl- merupakan garam dari hasil asam kuat dan basa kuat. Cl- membuat sifatnya yang korosif, menimbukan perkaratan pada paku. Cawan yang diisi dengan indikator penolptalein juga mengalai proses korosi dan menimbulkan warna keunguan di beberapa paku, warna tersebut menunjukkan tempat terjadinya reaksi reduksi.

Kesimpulan
1.   Proses korosi terjadi ketika apabila ada oksigen dari sistem maupun lingkungan dan air

2.  Proses korosi yang paling cepat terjadi pada cawan petri ke-5 yang ditambahkan HCl.

3.   Harga potensial reduksi yang lebih besar mengakibatkan proses korosi lebih cepat..

Daftar Pustaka

Radetyo,Iqbal, dkk. 2012. Modul Praktikum Kimia Anorganik I. Jakarta
Lampiran

PERTANYAAN
1. Apa tanda-tanda telah terjadi proses redoks pada percobaan ini?
2. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi!
3. Sebutkan reagen-reagen apa saja yang dapat meleburkan logam Fe?
4. Senyawa apa saja yang terdapat pada besi komersial?

Jawaban
1.      Besi berubah menjadi besi (III) oksida yaitu merupakan karat besi
2.      Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e (x2)
            O2(g) + 4H+(aq) + 4e → 2H2O(l)

            4 Fe2+(aq)+ O2 (g) + (4 + 2x) H2O(l) → 2 Fe2O3x H2O + 8 H+(aq)
3.      Reagen yang dapat meleburkan logam Fe adalah K3Fe(CN)6, HCl dan NaCl
4.      Besi komersial merupakan campuran besi dan karbon. tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal).  Dimana kandungan karbon ( C ) mempengaruhi kekerasan baja, Disamping itu, baja mengandung unsure campuran lain yang disebut paduan, misalnya Mangan ( Mn ), Tembaga (Cu), Silikon ( Si ), Belerang ( S ), dan Posfor ( P )